BBM Subsidi Dipantau Secara Online
Rabu, 12 Desember 2012 – 01:01 WIB
"Kami berharap uji coba ini positif sehingga alat ini bisa menjadi payung hukum untuk mengendalikan penggunaan BBM," papar dia.
Wakil Menteri ESDM Rudi Rubiandini mengatakan, dengan SMP, negara membayar subsidi setelah keluar dari SPBU dan tidak lagi di depot seperti sekarang ini. Pasalnya, sekarang ini setelah BBM keluar dari depot tidak bisa terkontrol. "Melalui SMP ini, penyelewengan BBM itu bisa dihindari," katanya.
Dengan fokus pengendalian BBM bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) secara otomatis tersebut diharapkan BBM subsidi tahun depan bisa di bawah 48,76 juta kl. (lum)