Benarkah Bekerja dari Rumah Lebih Baik Dibanding di Kantor?
jpnn.com - Ketimbang kerja di kantor yang suasananya cenderung terlampau formal atau kaku, banyak yang memutuskan untuk kerja freelance, merintis usaha sendiri, atau memilih pekerjaan dengan konsep kerja dari rumah (work from home) atau secara remote (jarak jauh).
Bila Anda juga tertarik, kenali dulu untung ruginya.
Sekilas, bekerja dari rumah terdengar menggiurkan, ya? Tak perlu bangun jam 4 pagi untuk siap-siap ke kantor, berdesakan di kereta, harus terjebak dengan rekan kerja atau atasan yang toksik, harus patuh dengan berbagai aturan, dan sebagainya.
Ya, fleksibilitas dan kebebasan dalam manajemen diri adalah dua dari daya tarik terbesar konsep bekerja dari rumah. Tak heran, perusahaan yang menerapkan konsep work from home ini perlahan makin banyak.
Sebagai contoh, di Amerika Serikat, sebanyak 21 persen warganya sudah menerapkan tren kerja dari rumah. Berikut ini adalah beberapa alasannya:
1. Terhindar dari lingkungan kerja yang toksik
Salah satu alasan kerja di rumah jauh lebih disukai adalah karena bisa terhindar dari 'drama' perkantoran. Tak dimungkiri, banyak hal yang membuat suasana kantor menjadi toksik.
Mulai dari jarak rumah ke kantor yang sangat jauh sehingga sampai kantor sudah dalam kondisi stres. Atau, punya rekan kerja yang manipulatif, atasan yang ternyata tukang bully sampai punya perilaku layaknya diktator, terus-terusan disuruh lembur, dan masih banyak lagi.