Benarkah Bekerja dari Rumah Lebih Baik Dibanding di Kantor?
Itu semua bisa membuat seseorang menjadi stres, membuat produktivitas menurun, bahkan bisa berujung pada depresi.
Dikatakan oleh dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, di lingkungan kerja yang toksik, umumnya karyawannya merasa kurang sejahtera.
“Mereka merasa kelelahan, stres, dan jenuh dengan beban tugas yang diberikan. Saking banyaknya beban tugas, karyawan sering harus bekerja lembur. Karyawan juga tampak kurang bahagia, kurang tampak komunikasi, interaksi dan keeratan antar karyawan,” kata dr. Karin sedikit menggambarkan.
Ia melanjutkan, lingkungan kerja yang terlalu sarat dengan gosip juga dapat “meracuni” kesehatan mental karyawan. Selain itu, atasan yang memimpin dengan kurang bijaksana juga dapat membuat lingkungan kerja menjadi tidak sehat, seperti memaksakan kehendak, bersifat otoriter, dan kurang mengayomi anak buah.
“Akibat semua hal yang disebutkan di atas, pada umumnya turn over karyawan akan relatif tinggi. Karena merasa kurang nyaman di lingkungan kerja yang demikian, karyawan akan sulit merasa betah, hingga akhirnya memutuskan untuk keluar,” jelas dr. Karin.
2. Lebih banyak waktu untuk diri sendiri
Dengan tak harus bekerja di kantor, seseorang jadi lebih punya banyak waktu untuk mengurus diri. Misalnya olahraga atau me-time lainnya, atau tak melewatkan waktu bersama orang-orang tercinta.
Bila bekerja di rumah (atau di coffee shop favorit), Anda akan lebih leluasa dalam mengatur waktu bekerja, istirahat, serta bekerja dalam situasi yang nyaman tanpa terbentur berbagai aturan mengikat seperti di kantor. Hasil pekerjaan pun biasanya akan lebih maksimal.