Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Benarkah Perokok Elektrik Rentan Tertulari Corona? Ini Kata APVI & Pakar Kesehatan

Senin, 13 April 2020 – 12:22 WIB
Benarkah Perokok Elektrik Rentan Tertulari Corona? Ini Kata APVI & Pakar Kesehatan - JPNN.COM
Ilustrasi. Rokok elektrik/vape. Foto Drake

Adapun terkait informasi bahwa pengguna rokok elektrik lebih rentan terinfeksi COVID-19, Aryo mengatakan perlu adanya kajian ilmiah yang menyeluruh dengan menggandeng seluruh pemangku kepentingan, seperti pemerintah, akademisi, dan pelaku usaha.

Harapannya, hasil dari penelitian tersebut komprehensif sehingga menciptakan informasi yang akurat bagi publik.

Sementara, Peneliti Senior Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Prof. Achmad Syawqie menyatakan kajian ilmiah yang dilakukan di luar negeri sejauh ini lebih fokus terhadap rokok, ketimbang rokok elektrik.

“Karena rokok menyebabkan permasalahan terhadap paru-paru dan organ vital lainnya, para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa pengguna rokok elektrik juga sama dengan perokok, yaitu lebih mudah terpapar COVID-19. Kami mendukung adanya kajian ilmiah berbasis lokal tentang rokok elektrik,” kata Syawqie.

Sebelumnya, dalam laporan Scientific American pada 17 Maret lalu menyebutkan merokok menekan fungsi kekebalan di paru-paru dan memicu peradangan. Adapun terkait dengan rokok elektrik dan COVID-19, penelitiannya belum ada.

“Jadi, belum ada bukti yang menunjukkan jika penggunaan rokok elektrik akan meningkatkan risiko terjangkit COVID-19. Ketika mengevaluasi risiko pengguna rokok elektrik, perlu mempertimbangkan apakah sebagian besar adalah mantan perokok atau masih perokok, serta menilai pola hidup dan riwayat penyakit sebelumnya, karena COVID-19 rentan terjangkit pada lansia dan orang yang memiliki penyakit penyerta, seperti kanker, diabetes, penyakit kardiovaskular dan gangguan pernapasan kronis,” papar Syawqie.

Menurut Syawqie, hal tersebut perlu dipertimbangkan agar hasil kajian ilmiahnya akurat.

Sebab, berdasarkan sejumlah hasil penelitian, produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk yang dipanaskan, memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

Penggunaan rokok elektrik dikabarkan akan meningkatkan risiko terjangkiti virus corona atau COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close