Difi menambahkan, jika dilihat secara general, maka kondisi sebagaimana stress test tersebut baru bisa terjadi jika ekonomi benar-benar gawat, seperti pertumbuhan ekonomi yang negatif, serta nilai tukar Rupiah anjlok, NPL melonjak. Jika itu terjadi, bukan hanya perbankan, tapi sektor keuangan secara keseluruhan akan kolaps. "Hal ini secara realistis tidak sesuai dengan baseline outlook ekonomi Indonesia ke depan," ujarnya. (Owi)
JAKARTA - Publikasi Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) terkait stress test terhadap perbankan Indonesia mendapat respons