Bisik-Bisik Keras
Oleh: Dahlan IskanAda wartawan yang "ngepos" di istana, di Mabes Polri, di polda, di polres, di pelabuhan, di kementerian keuangan dan seterusnya. Di situlah mereka "berkantor". Setiap hari.
Mereka tahu apa pun yang ada di "pos" masing-masing. Termasuk sisi gosip-gosipnya. Bahkan media seperti PosKota sampai punya wartawan yang "ngepos" di polsek-polsek.
Karena itu media perlu punya wartawan banyak sekali. Mahal.
Media online tidak mau punya banyak wartawan. Penghasilan online tidak sebesar penghasilan koran di masa jaya.
Di zaman sekarang, ternyata cara merahasiakan peristiwa sensitif masih sama.
Termasuk soal tembak-menembak polisi itu. Sampai tiga hari kemudian pun belum ada wartawan yang tahu.
Medsos juga masih bungkam.
Hebat sekali.