Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

BKSDA Kalimantan Timur Menyelamatkan Orang Utan di Bontang

Sabtu, 30 Mei 2020 – 18:40 WIB
BKSDA Kalimantan Timur Menyelamatkan Orang Utan di Bontang - JPNN.COM
Penyelamatan orang utan oleh BKSDA Kalimantan Timur. Foto: dok. KLHK

Sementara itu, anggota tim WRU BKSDA Kalimantan Timur Rido mengungkapkan bahwa proses penyelamatan orangutan ini berjalan cukup lancar dan tidak menemukan kendala yang serius.

“Kesulitan teknis lebih banyak terjadi pada faktor upaya pembiusan orang utan yang bersembunyi di cabang-cabang pohon yang tertutup daun-daun yang cukup lebat dengan ketinggian kurang lebih 10 (sepuluh) meter. Upaya pembiusan menggunakan senapan bius dilakukan secara hati-hati dan sesuai prosedur. Akhirnya setelah dua kali upaya penembakan bius, orang utan tersebut dapat terbius kurang lebih pada jam 16.00 dan segera diturunkan dari pohon,” ungkapnya.

Orang utan tersebut bisa dievakuasi sepenuhnya pada sore hari sekitar jam 18.00 WITA dan langsung dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum dimasukkan dalam kandang transfer.

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan bahwa orangutan tersebut merupakan orangutan dewasa liar dalam kondisi sehat, berkelamin jantan, usia kurang lebih 15 tahun, perkiraan berat badan 70 – 80 kg.

Hasil koordinasi lebih lanjut, berdasarkan laporan penilaian kesehatan satwa, antara tim WRU BKSDA Kalimantan Timur di lapangan, Kepala BKSDA Kalimantan Timur dengan Kepala Balai TN Kutai.

Kemudian diputuskan orang utan tersebut akan langsung dipindahkan untuk dilepasliarkan ke dalam kawasan Taman Nasional Kutai sebagai lokasi terdekat yang habitatnya sesuai untuk orangutan tersebut.

Oleh karena itu, tim WRU BKSDA Kalimantan Timur langsung melanjutkan pemindahan dan mempersiapkan proses pelepasliaran orang utan di wilayah Resort Sangkima dalam kawasan TN Kutai bersama dengan tim WRU Balai TN Kutai.

Pemantauan lebih lanjut pasca pelepasliaran menunjukkan bahwa meskipun pelepasliaran dilakukan pada malam hari, orang utan tersebut tetap membuat sarang baru sementara. Orang utan terpantau telah bergerak masuk ke dalam hutan pada keesokan harinya.

Proses penyelamatan dan pelepasliaran orang utan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan Covid-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close