Bom Kampung Melayu; Ledakan yang Bikin Bumi Seperti Berguncang
jpnn.com, JAKARTA - Serangan bom bunuh diri di halte transjakarta Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5) malam, menewaskan tiga anggota Polri.
Terminal Kampung Melayu termasuk perhentian bus yang ramai di Jakarta. Belasan trayek mikrolet, kopaja, metromini, PPD bahkan kemudian busway, ada di kawasan yang namanya diilhami karena mulai abad ke-17 dijadikan pemukiman orang-orang melayu itu.
Meski ramai, di sekitar kawasan terminal ini sejatinya bukan tempat favorit buat turis asing.
Rabu (24/5) malam tadi, sebelum dua bom bunuh diri meledak, suasana di Terminal Kampung Melayu berlaku seperti biasa. Ramai lalu lalang calon penumpang angkutan umum, warga, dan orang-orang yang sekadar nongkrong menikmati segelas kopi.
Seperti penuturan Dicky Wahyudi (37). Dia tak mengira Terminal Kampung Melayu menjadi sasaran serangan bom. "Saya sedang minum kopi di seberang jalan. Tiba-tiba saya mendengar ada ledakan, dua kali," kata Dicky.
Ya, menurut keterangan resmi polisi, memang ada dua ledakan yang jaraknya hanya sekitar lima menit.
Dicky kaget, panik seperti orang lain di sekitarnya. "Ledakan besar, semua orang berlari setelah itu. Saya juga lari menjauh," ujar Dicky.
Tak berbeda dengan Dicky, seorang pemilik toko di sekitar terminal, Rosmala, juga kaget dan panik, meski tak sampai ikutan lari. "Awalnya saya melihat asap, lalu kaca-kaca pecah," ujar Rosmala.