Branding Jadi Jurus Andalan Prof Zudan dalam Membangun Ekonomi Sulbar
Selain karena masyarakat asli yang mengetahui kulturnya, eks Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri) ini meminta para ASN Sulbar menyusun produk unggulan juga bertujuan stimulus jiwa wirausaha di lingkungan pemerintahan sekaligus menumbuhkan partisipasi dari bawah.
"Jarang sekali ASN memikirkan branding-marketing itu. Jadi, seolah-olah miliknya pengusaha. Padahal, pemerintah harus membangun ASN yang berjiwa wirausaha karena harus cari duit pemda itu. APBD-nya, kan, harus asli dari pendapatan daerah. Kalau ekonomi berputar, restoran berputar, pajak dari restoran kabupaten/kota akan masuk, [daerah] hidup, retribusinya bagus nanti," paparnya.
Pemerintah memiliki keterbatasan untuk melakukan pembangunan. Zudan tak tutup mata dengan fakta ini.
Mantan Pj. Gubernur Gorontalo ini pun akan mengedepankan pendekatan kolaborasi dalam pembangunan daerah dan penyelesaian beragam masalah yang ada.
Dicontohkannya dengan mengajak institusi pendidikan turut tergerak mencari solusi kemiskinan ekstrem dan mencegah terjadinya perkawinan anak serta mengajak swasta turut mengucurkan beasiswa guna menekan angka putus sekolah.
Zudan mafhum bahwa perlu sinergisitas dan hubungan harmonis agar kolaborasi dengan berbagai pihak terlaksana dengan baik.
Pun demikian dengan DPRD, yang baginya "satu rumah beda kamar" dengan eksekutif lantaran sama-sama unsur penyelenggaraan pemda.
"Jadi, kalau gubernurnya jelek, berarti DPRD-nya ikut jelek, berarti awasinnya ikut jelek karena ini satu paket. Dua-duanya harus berjalan bagus. Nah, maka kita harus tunduk pada rencana pembangunan daerah. Kita harus fokus di situ," ucap dosen sejumlah perguruan tinggi ini.