Bukan Karena Sultan Warga Beringin
Kemendagri : Maju Pilkada, Sultan Tak Perlu Dukungan ParpolSabtu, 04 Desember 2010 – 08:08 WIB
Dia menyebut dalam model monarki konstitusional itu, Sultan dan Paku Alam menjadi simbol. Di tingkat negara umumnya terbukti berhasil, misalnya Inggris, Belanda, Thailand, dan Malaysia. "Mereka terhindar dari dirty politics, tidak perlu berpartai, dan kerajaan dibantu pembiayaannya," kata Djohermansyah.
Dalam konteks keistimewaan Jogjakarta, lanjut dia, peluang Sultan menjadi Gubernur tetap dibuka. Asalkan Sultan masuk ke kontes pencalonan. Namun, Sultan diberi keistimewaan dari aspek persyaratan yang lebih dipermudah. "Sultan otomatis bisa menjadi calon, tidak perlu syarat dukungan atau diusung parpol," katanya.
Kalau tidak ada kandidat calon yang berani berkompetisi dalam pilkada, Sultan otomatis ditetapkan DPRD menjadi gubernur. "Itu test "nya," ujar Djohermansyah. Dia menambahkan Sultan juga bisa masuk partai politik. "Tidak ada persoalan," tegasnya.