Bursa Saham Rawan Terkoreksi
Rabu, 03 Agustus 2011 – 00:41 WIB
JAKARTA - Aksi profit taking memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menepi. Buruknya bursa regional menyusul data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang tak sesuai ekspektasi menjadi pemicunya. Selain memang indeks masuk fase jenuh beli. "Sentimen market regional begitu kuat memengaruhi sehingga arah indeks tak jelas," ungkap Purwoko Sartono, Research Analyst Panin Sekuritas ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (2/8). Secara teknis, sebut Purwoko, indeks memang masih berada dalam area pola uptrend. Itu kemudian disusul dengan finisnya euforia data inflasi dan data laporan keuangan emiten semester pertama 2011. Ini yang membuat indeks relatif sepi dari sentimen. "Tetapi, ini tidak berarti menjadi berita buruk bagi pelaku pasar," imbuh Purwoko.
Sepanjang perdagangan hari ini indeks akan mencoba mengembara dikisaran support 4137 dan resistence 4195. Indeks akan bergerak cenderung fluktuatif menyusul sepinya sentimen dari internal. "Kami prediksi indeks akan bergerak melemah," tukas Jeff Tan, analis Sinarmas Sekuritas, ketika dihubungi terpisah. Jeff Tan menyebut indeks secara teknikal akan bergerak diantara 4157 untuk support dan 4210 untuk resistence. Sejumlah saham ungguilan laik dikoleksi antara lain Indosat (ISAT), SDRA, BFIN dan INTP.
Sementara menyudahi perdagangan Selasa (2/8), indeks terkoreksi 15,595 poin (0,37 persen) ke level 4.177,846. Sementara Indeks LQ45 turun 1,866 poin (0,25 persen) ke posisi 740,636. Aksi ambil untung dilakukan oleh banyak investor lokal. Pemodal asing justru melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 687,995 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 156.613 kali pada volume 8,491 miliar lembar saham senilai Rp 6,568 triliun. Sebanyak 104 saham naik, 170 saham turun, dan 78 saham stagnan.
JAKARTA - Aksi profit taking memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menepi. Buruknya bursa regional menyusul data manufaktur Amerika Serikat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
BERITA LAINNYA
- Makro
Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga
Sabtu, 27 April 2024 – 22:17 WIB - Ekonomi
Pahami Risiko Paylater, Layanan Pembayaran dari Marketplace
Sabtu, 27 April 2024 – 21:28 WIB - Industri
Kolaborasi OCS dan Diversey dalam Meningkatkan Industri Manajemen Fasilitas di Indonesia
Sabtu, 27 April 2024 – 19:05 WIB - Bisnis
Perayaan HUT ke-20 Kuku Bima, Ajang Reuni dan Kenang Jalan Panjang Dikenal Masyarakat
Sabtu, 27 April 2024 – 15:39 WIB
BERITA TERPOPULER
- Moto GP
Live Streaming Sprint MotoGP Spanyol, Sekarang!
Sabtu, 27 April 2024 – 19:51 WIB - Humaniora
3 Janji Menteri Anas yang Ditunggu Honorer & PPPK, Jangan Diulur
Sabtu, 27 April 2024 – 21:27 WIB - Moto GP
Sprint MotoGP Spanyol: Pecco Tumbang, Marquez Jatuh, Martin Juara, Acosta Kedua
Sabtu, 27 April 2024 – 20:39 WIB - Kriminal
Penyanyi Kafe di Surabaya Dianiaya Salah Satu Pemilik Klub Sepak Bola, Hidung Patah
Sabtu, 27 April 2024 – 19:27 WIB - Opini
Hukum dan Etika Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi
Sabtu, 27 April 2024 – 20:19 WIB