Cak Nun Bikin Tamu Undangan Ngakak
Mlumah diartikan sebagai orang yang selalu rida. Mengkurep dimaksudkan agar menjadi orang yang selalu memberi, menyantuni, dan mengayomi.
Lalu, modot diibaratkan sebagai kekuatan manusia untuk menghadapi tantangan hidup.
”Mlebu-metu itu seperti hidup yang memasukkan agar keluar. Contohnya, kancing baju kita masukkan, tapi ujungnya keluar,” ungkapnya.
Mbah Moen melanjutkan pemberian nasihat untuk mempelai yang melangsungkan akad nikah pada 17 Desember 2016 itu.
Pengasuh Ponpes Al-Anwar, Sarang, itu mengungkapkan, niat untuk menikah di akhirat harus diutamakan. Setelah itu baru tujuan nikah untuk hal duniawi.
Sebab, manusia paling tidak enak di surga ketika tidak punya istri dari dunia. ”Saya ingin nikah ini nikah yang maksudnya nomor satu akhirat, yang kedua dunia,” ungkapnya.
Meskipun dihadiri tokoh-tokoh nasional, suasana tasyakuran pernikahan itu tak berlangsung formal. Bahkan, Cak Nun dan Mbah Moen yang dipercaya untuk memberikan nasihat sesekali membuat kedua mempelai dan tamu undangan tergelak.
Setelah memberikan nasihat, Mbah Moen memimpin doa yang sekaligus menutup tasyakuran tersebut. Doa juga dikumandangkan oleh Quraish Shihab dan KH Anwar Manshur dari Lirboyo, Kediri.