Corona Ubah Interaksi Ekonomi, Sektor Digital Harus Mampu Kurangi Efek Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19) mengubah banyak hal, termasuk dalam interaksi ekonomi. Menurutnya, ketika kelak kondisi berangsur normal setelah pandemi mereda, akan ada situasi baru.
"Kita harus siap dengan new normal situation, bahwa interaksi ekonomi ke depan kalau saya boleh rangkum itu adalah less contact economy. Tidak contact free, tetapi less contact economy," ucap Bambang saat memberikan sambutan melalui telekonferensi pada acara Digital Innovation Award 2020 di Jakarta, Kamis (29/4).
Mantan menteri keuangan yang kini mengepalai Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menjelaskan, pandemi COVID-19 telah memukul sektor retail dan jasa. Oleh karena itu dia mendorong sektor digital mampu mengurangi dampak buruk itu.
“Misalkan menjadi substitusi dari kegiatan ekonomi yang saat ini dibatasi. Kita tahu bahwa sektor retail, sektor jasa terdampak sebagai akibat COVID,” tuturnya.
Lebih lanjut Menteri Bambang mengatakan, inovasi digital tidak hanya dibutuhkan di bidang ekonomi. Sebab, inovasi digital juga dibutuhkan di bidang medis atau kedokteran.
Misalnya, ada telemedicine yang memungkinkan konsultasi pasien dengan dokter bisa dilakukan tanpa tatap muka. Menurut Bambang, ke depan telemedicine akan menjadi pola yang biasa.
“Atau yang boleh saya sebut menjadi new normal. Berarti kembali lagi bagi para pegiat di bidang digital, upaya untuk membuat telemedicine itu semakin bisa menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia. Meningkatkan aplikasi telemedicine atau kedokteran jarak jauh ini menjadi sangat penting saat ini, apalagi sekarang tidak direkomendasikan untuk kita begitu saja pergi ke rumah sakit karena kemungkinan tertular oleh virus Covid-19," tuturnya.(esy/jpnn)