Demi Memperjuangkan Nasib Tendik, 2 Forum Honorer Menghadap Pimpinan MPR, Ada Dukungan
jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak dua forum honorer, Forum Aliansi Honorer Nasional (AHN) bersama Solidaritas Nasional Wiyatabakti Indonesia (SNWI), menghadap pimpinan Majelis Permusyarawatan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) demi memperjuangkan nasib tenaga kependidikan (tendik).
Mereka membawa 45 tendik perwakilan dari Sumatera Selatan, Riau, Sumatera Utara, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Utara, bertemu Wakil Ketua MPR Syarief Hasan pada Selasa (11/7).
Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan aspirasi keluh kesah honorer tendik (tenaga administrasi sekolah, operator sekolah, pustakawan, penjaga sekolah, satpam, laboran, dan lainnya) kepada Syarief Hasan yang juga politikus senior Partai Demokrat itu.
Ketua SNWI Riau Eko Wibowo mengatakan sampai saat ini penyelesaian honorer tendik belum jelas, apakah mereka akan diangkat menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) atau dialihkan kepada pihak ketiga atau swasta.
"Nasib honorer tendik menyedihkan sekali. Mereka kadang menerima gaji 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali," kata Ekowi, sapaan akrab Eko Wibowo, kepada JPNN.com, Rabu (12/7).
Wakil ketua PGRI Riau ini berharap pertemuan dengan pimpinan MPR RI bisa membawa dampak positif bagi honorer tendik. Mereka butuh dukungan MPR RI agar ada kebijakan yang berpihak kepada honorer tendik.
Ketua SNWI Provinsi Sumsel Renny mengungkapkan bagaimana nasib honorer tendik, salah satunya ialah dalam tiga kali seleksi PPPK, mereka tidak mendapatkan formasi sehingga hanya jadi penonton.
"Kami sebagai honorer tendik seperti tidak diakui menjadi bagian dari pendidikan di sekolah, padahal, kami ini terdaftar di Dapodik Kemendikbudristek," terangnya.