Detik-detik Menegangkan di Ruang Sidang Aman Abdurrahman
jpnn.com - Tatapan mata terdakwa terorisme Oman Rachman alias Aman Abdurrahman terlihat dingin dan tajam, saat memasuki ruang sidang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (25/5) pagi.
Tak terlihat sedikitpun raut kekhawatiran, meski Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Aman dengan hukuman mati, sebagaimana dibacakan Jumat (18/5) pekan lalu.
Oleh: Ken Girsang, Jakarta
Bahkan ketika dentuman keras menggema sesaat setelah sidang pembacaan pledoi dimulai, pimpinan organisasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD) itu terlihat tetap duduk tenang di kursi terdakwa, persis menghadap ketiga Majelis Hakim yang memimpin jalannya sidang.
Sesekali ia hanya terlihat menatap ke bagian kanan, sembari menutup wajah mengenakan serban berwarna abu-abu bercorak kotak-kotak yang dikenakan, dengan menyisakan bagian mata.
Dentuman keras yang berasal dari luar PN Jakarta Selatan, terdengar sekitar Pukul 09.10 WIB. Puluhan aparat keamanan bersenjata laras panjang langsung siaga penuh. Empat petugas dengan mengenakan penutup wajah bergegas mengelilingi Aman.
Mereka membentuk pagar betis mengamankan areal dekat kursi yang diduduki Aman, setelah majelis hakim menyatakan sidang diskors untuk sementara waktu.