Detik-detik Menegangkan di Ruang Sidang Aman Abdurrahman
"Semuanya kembali duduk, tenang," ujar salah seorang petugas pengamanan mengambil inisiatif, melihat puluhan pengunjung yang terlihat gelisah.
Kegelisahan juga tampak di luar ruangan sidang utama. Beberapa petugas terlihat berlari berusaha memantau ke pekarangan depan, areal parkir mobil. Sementara sejumlah aparat lain yang berjaga-jaga secara serentak terdengar mengokang senjata masing-masing.
Pagar depan juga langsung ditutup. Tercatat ada sekitar 270 pasukan pengamanan yang diterjunkan dalam pengamanan kali ini, termasuk melibatkan personel TNI dan pasukan sniper di beberapa titik.
Peristiwa berlangsung sangat cepat. Sekitar Pukul 09.15 WIB Jalan Ampera kembali dibuka. Arus lalu lintas berjalan normal. Menurut Kapolres Jaksel Kombes Pol Indra Jafar, suara dentuman bukan dari bom, namun murni akibat kecelakaan kerja.
Di depan PN Jaksel diketahui terdapat sebuah proyek pembangunan. Menurutnya, salah seorang tukang sedang berusaha memotong sebuah drum. Ternyata drum itu belum sepenuhnya kosong.
"Dia memotong drum, mau dijadikan tempat sampah. Mungkin tidak menduga di dalam drum itu masih ada sisa bahan kimianya," kata Indra.
Sidang akhirnya kembali dilanjutkan. Meski demikian, delapan aparat bersenjata laras panjang yang berjajar di kanan kiri ruang sidang utama tetap meningkatkan kewaspadaan.
Aman membacakan sendiri pleidoi setebal 58 halaman. Namun untuk mempersingkat waktu, ia hanya membacakan sejumlah poin-poin penting.