Detik-detik Menegangkan Pasukan Elite Lumpuhkan 2 Penjahat, Dor!
"Sebelum saya menembak, saya terlebih dahulu mengajak bicara maling itu, namun niat para pelaku sudah tidak baik dan malah mengeluarkan senjata dan mngarahkan senjata itu kepada saya. Saat itu pelaku mengancam. Tidak hanya itu, saya juga sempat memberikan tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan, akhirnya saya memberikan tindakan tegas, hanya saja senjata tidak saya arahkan ke kepala karena hanya untuk menghambat pelaku saja," terangnya.
Dia menjelaskan bahwa kemampuan menembaknya diperoleh setelah dia masuk bintara pada tahun 1991.
Empat tahun kemudian dia bergabung dengan Kopaska. Keahlian menembaknya sudah diasah saat dia masuk ke dalam salah satu pasukan elite tersebut.
Kemudian pada tahun tahun 2001, TW menjadi perwira AL dan kini menjabat sebagai perwira staf operasi Sekolah Komando Pasukan Katak Pusat Pendidikan Khusus kodiklatal.
"Di satuan ini saya mengasah kemampuan saya menembak, sebab memang diharuskan. Saya mengasah skill menembak dengan keterbatasan pandangan pada malam hari, sehingga sudah terbiasa. Termasuk saat menghadapi tiga pelaku curanmor itu," terang bapak tiga anak ini.
Selain itu, Kemampuan menembak Mayor Tunggul memang cukup mumpuni. Hal itu terbukti setelah ia memenangkan berbagai kejuaraan menembak. Diantaranya pada tahun 2015 ia menjuari kompetisi tembak beregu yang diselenggarakan di kodiklatal.
Kemudian pada tahun 2014, dia juga menyabet juara dua kompetisi menembak tunggal pada pada saat HUT Pusdiksus Kopaska.
"Meski demikian, saya tidak setiap hari mengasah kemampuan saya menembak, saya hanya latihan pada triwulan sekali," terangnya.