Dirikan Pabrik Senilai Rp 3,3 Triliun, DAIKIN Siap Pimpin Pasar AC Indonesia
Pasalnya, pabrik AC Daikin ini hanya memproduksi AC inverter yang telah terbukti sebagai teknologi hemat listrik. Disamping pula, penggunaan bahan pendingin (refrigerant) R32 yang dikenal lebih ramah lingkungan karena memiliki efek rendah pada penipisan ozon (zero Ozon Depletion Potential).
Yoshihiro menyatakan kehadiran pabrik yang ramah lingkungan ini, diharapkan membuat varian AC hemat listrik ini akan lebih cepat dan lebih mudah dijangkau untuk semakin memperluas penggunaannya pada lebih banyak keluarga di Indonesia.
"Beriring upaya Daikin untuk tetap terdepan dalam industri solusi tata udara, perhatian pada kualitas hidup masyarakat yang lebih baik pun menjadi fokus kami dalam menjalankan operasional di Indonesia," jelasnya.
Di sisi lain, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Taufiek Bawazier menyebutkan saat ini kebutuhan AC di Indonesia masih membutuhkan impor. Pasalnya, kebutuhan pendingin ruangan itu mencapai dua juta unit per tahun.
"Artinya prospek untuk dibangunnya pabrik AC dalam negeri khususnya rumah tangga besar sekali. Pabrik DAIKIN dengan kapasitas 1,5 juta ini paling tidak mengurangi yang masih 490 juta USD impor AC," jelas Taufiek.
Dia juga menyebutkan pembangunan pabrik tersebut akan memberikan banyak manfaat antaranya penyerapan tenaga kerja, penghematan devisa dari impor AC dan mendorong pasokan bahan dasar pembuatan pendingin ruangan dari dalam negeri.
"Jadi, jangan hanya cinta dan bangga produk dalam negeri, tetapi beli juga karena akan meningkatkan pertumbuhan dan banyak tenaga kerja yang diserap sehingga orang semakin makmur," pungkas Taufiek.(mcr8/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru: