DPD RI Luncurkan Program CSIRT Tahun 2021
Wakil Kepala BSSN RI Dharma Pongrekun mendukung dan apresiasi tim DPD RI-CSIRT.
Menurut Dharma, kemajuan teknologi informasi keamanan siber menjadi isu strategis, bahkan di depan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2020 lalu Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia harus siaga menghadapi ancaman siber dan penyalahgunaan data dalam teknologi informasi.
Dia menyebut sepanjang 2020 BSSN menemukan lebih dari 109 juta serangan siber bersifat teknis dan sosial.
“Saat ini bisa dikatakan data lebih berharga daripada minyak, kita harus tanggap terhadap perang siber, selain dapat mempengaruhi dalam peperangan informasi. Hadirnya revolusi industri 4.0 menghadirkan infrastruktur fisik dan nonfisik atau ruang siber. Potensi ancaman nyata baik teknis dan sosial, CSIRT ini diharapkan dapat mendukung terciptanya tata kelola pemerintah yang bersih transparan, efisien dan akuntabel,” katanya.
Kepala Biro Sistem Informasi dan Dokumentasi DPD RI Sri Sundari melaporkan, DPD RI berkategori baik dalam menangani keamanan siber.
Sepanjang Tahun 2020 terdapat lebih dari 74.526 serangan siber yang dideteksi server DPD RI. BSSN melakukan penilaian terhadap penanganan insiden keamanan siber Security Drill Test II terhadap Sekretariat Jenderal DPD RI dan masuk dalam kategori baik dan meraih Juara ke-3.
“BSSN RI memberikan penilaian bahwa Sekretariat Jenderal DPD RI termasuk dalam kategori baik antara lain kesiapan kebijakan dan prosedur dalam menghadapi insiden keamanan siber,” jelas Sri Sundari.
Turut hadir Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Ketua BULD DPD RI Marthin Billa, Ketua BAP DPD RI Bambang Sutrisno, Ketua BK DPD RI Leonardy Harmainy, Sekretaris Jenderal DPD RI Rahman Hadi, Deputi Administrasi Lalu Niqman Zahir, Deputi Persidangan Sefty Ramsiati, dan Deputi Bidang Penanggulangan dan Pemulihan BSSN Yoseph Puguh Eko Setiawan.(jpnn)