DPR akan Awasi ISC
Kamis, 25 September 2008 – 17:12 WIB
"Itu kebijakan korporasi Pertamina. Tetapi kita akan lihat sejauhmana efektivitasnya untuk mengatasi persoalan perminyakan," kata Ketua Komisi VII atau Komisi Energi DPR Airlangga Hartarto kepada pers di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Kamis (25/9).
Pada prinsipnya, Komisi VII mendukung langkah-langkah ke arah perbaikan pengelolaan perminyakan di Indonesia. “Kalau tujuannya baik, kita dukung. Jangan belum bekerja, kita sudah pesimis, ya tidak bisa begitu,” sebutnya.
Sementara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro usai rapat dengan Pansus Angket Kenaikan BBM DPR RI di Gedung DPR/MPR juga menjelaskan bahwa ISC sepenuhnya kebijakan Pertamina. "ISC ini dalam rangka mengamankan tender minyak," terangnya.
Purnomo mengemukakan, ISC tidak secara langsung berkaitan dengan kebijakan ESDM karena merupakan kebijakan korporat (Pertamina). " Jadi ini tanggung jawab penuh Pertamina," katanya lagi.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan meragukan pembentukan ISC yang dibentuk Pertamina guna menjamin transparansi mekanisme impor minyak mentah, sehingga bisa memberantas mafia perminyakan di Indonesia.
Menurut Mamit, pembentukan ISC yang akan bertanggungjawab langsung kepada Direksi Pertamina bukan solusi terbaik bagi carut marutnya tata niaga perminyakan di Indonesia selama independensi badan itu tidak terjamin.