DPR RI Dukung Usulan Peningkatan Anggaran Perpusnas 2022
“Perpusnas bisa membuat gerakan penanggulangan krisis Covid-19 dengan melatih orang-orang yang disinkronkan dengan UMKM dari Kemenparekraf,” terang Putra.
Sementara itu, legislator dari Fraksi Partai Gerindra Djohar Arifin Husin meminta agar distribusi buku bisa lebih mudah diterima oleh masyarakat daerah pelosok.
Anggota Komisi X DPR RI Rian Firmansyah meminta agar persebaran jumlah buku dan jumlah perpustakaan berstandar nasional di beberapa daerah, khususnya daerah 3T, memiliki bobot khusus dalam upaya meningkatkan literasi masyarakat.
Legislator Fraksi Partai Demokrat Bramantyo Suwondo menekankan bahwa Indonesia pada 2045 akan dipenuhi generasi produktif yang diharapkan membangun negara dalam segi ekonomi dan inovasi.
Dia menambahkan, selain memiliki fungsi untuk meningkatkan minat baca atau produksi buku, perpustakaan juga memiliki andil menjadi pusat aktivitas masyarakat.
“Kalau bicara soal pendidikan, belajar adalah kegiatan lifetime karena tidak berhenti pada pendidikan formal tetapi justru wajib hukumnya untuk menambah ilmu saat masuk ke dunia kerja,” jelas Bram.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menjelaskan, penghakiman dunia tentang rendahnya kegemaran membaca masyarakat Indonesia harus segera dihilangkan dengan memperbaiki sisi hulu.
Menurutnya, permasalahan bukan pada minat baca melainkan kurangnya jumlah buku terutama untuk daerah 3T. Untuk memperkuat budaya literasi, rasio kecukupan koleksi perpustakaan dengan penduduk saat ini adalah 1 buku ditunggu 90 orang.