Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dua Perempuan Asal Lhokseumawe Dipaksa Jadi PSK di Malaysia

Sabtu, 08 September 2018 – 15:30 WIB
Dua Perempuan Asal Lhokseumawe Dipaksa Jadi PSK di Malaysia - JPNN.COM
Dua pelaku penipuan yang membujuk dua wanita untuk bekerja di Malaysia namun akhirnya dijadikan pemuas nafsu pria hidung belang. Foto: rakyataceh/jpg

Tersangka merayu dan membujuk korban, mengatakan dapat membiayai hidup anak dan orang tua korban serta dapat membeli sepeda motor. Lalu tersangka juga menyatakan pada korban, tidak ada gunanya tinggal di kampung halaman tanpa penghasilan yang jelas. Lebih bagus ikut dengan dirinya bekerja sebagai karyawan sebuah cafe di Malaysia.

“Atas rayuan itu, kedua korban setuju dan meminta foto copy KTP dan KK untuk syarat pembuatan paspor dan biayanya ditanggung tersangka yang dikirim oleh pemilik cafe di Malaysia,”ucap Iptu Riski Andrian.

Selanjutnya, tersangka membawa korban ke Medan untuk pembuatan paspor di imigrasi melalui teman tersangka yang berada di Medan. Setelah paspor siap, korban dibawa ke Batam melalui Bandara Kuala Namu. Setiba di Batam, tersangka menyerahkan wanita itu pada seorang laki-laki yang tidak dikenal korban.

Kemudian tersangka kembali pulang ke Lhokseumawe, dengan alasan paspor tersangka tidak bisa keluar di sana. Sementara pengurusannya harus di Lhokseumawe. Untuk keberangkatannya, tersangka akan menyusul ke Malaysia.

Setelah tersangka pulang ke Lhokseumawe, pria itu membawa kedua korban ke Malaysia melalui jalur laut. Sesampai di Malaysia, korban diserahkan pada seorang pria lain berkebangsaan Tiong Hoa bernama Koko.

Sambung Kasat, Koko menempatkan kedua korban di sebuah mes miliknya, tempat prostitusi di Naluri Malaysia. Ditempat tersebut korban dan penghuni mes lainnya dipaksa untuk bekerja sebagai PSK.

“Selama 10 bulan di tempat prostitusi itu, tapi korban hanya lima bulan menjalani pekerjaannya. Sebab korban berhasil kabur dan sempat menjadi gelandangan di Malaysia,”jelasnya.

Lanjut Kasat, kebetulan korban sempat berjumpa dengan warga Aceh di Malaysia, lalu menceritakan perihal yang dialami menjadi korban prostitusi. Akhirnya, warga Aceh di Malaysia menyebarkan video dan foto korban di media sosial.

Nahas menimpa dua perempuan asal Lhokseumawe, Aceh. NW, 24, dan DY, 20, yang berniat jadi pelayan kafe justru harus melayani pria hidung belang di Malaysia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News