Dukung Studi Kelautan Indonesia, Putu Rudana BKSAP Kunjungi Kapal OceanX
Putu juga menyoroti pentingnya Blue Carbon dan mitigasi bencana di perairan Indonesia. Menurutnya, Blue Carbon adalah konsep untuk mengelola karbon yang tersimpan di ekosistem laut seperti rumput laut (Seagrass Meadows) dan pohon bakau (mangrove).
“Laut memberikan kontribusi besar dalam perubahan iklim dengan mengcapture karbon atau emisi gas rumah kaca. Seagrass Meadows dan mangrove mampu meng-capture karbon 35 kali lebih banyak dibanding hutan biasa,” kata Putu.
Politikus Partai Demokrat itu juga menyoroti potensi besar laut Indonesia dalam kontribusinya terhadap carbon capture dan mitigasi bencana. Menurut dia, laut Nusantara memiliki potensi besar dalam carbon capture melalui Seagrass Meadows dan mangrove.
“Seagrass Meadows dan mangrove kita mampu meng-capture karbon 35 kali lebih efektif daripada hutan di darat. Ini adalah kekuatan besar yang harus kita manfaatkan dalam upaya carbon trading,” ucap anggota Komisi VI DPR RI itu.
Untuk itu, Putu mengatakan kerja sama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan OceanX dalam mengatasi tantangan kelautan, termasuk overfishing dan pencemaran sampah di laut sangat penting guna mitigasi kerusakan laut.
Putu berharap BRIN mengambil peran strategis dalam penelitian dan pengembangan teknologi kelautan.
"BRIN harus terlibat aktif dalam penelitian ini. Kita perlu belajar dari teknologi yang dimiliki oleh OceanX dan memastikan kita bisa melakukan hal yang sama di masa depan,” kata Putu Rudana.(fat/jpnn)