Ekonom Cium Gelagat Kuat Tapering Off The Fed Terjadi 2022, Bisa Gawat!
Ancaman keluarnya dana asing harus diantisipasi dengan lakukan pengendalian terhadap risiko utang pemerintah dan swasta.
"Dorong swasta agar lakukan hedging untuk lindungi dari kerugian selisih kurs (rupiah, red). Bagi pemerintah sebaiknya kelola utang dengan lebih hati hati khususnya utang luar negeri," ujar Bhima.
Kemudian, mendorong investasi yang berkualitas bukan sekadar portfolio sehingga struktur investasi bisa lebih panjang tidak mudah terguncang faktor eksternal.
"Dorong permintaan dan pertumbuhan kredit usaha sebelum tapering off terjadi untuk percepat pemulihan ekonomi. Karena ketika tapering off terjadi maka bank sentral cenderung naikan suku bunga yang berakibat pada mahalnya biaya pinjaman," tegas Bhima.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti memprediksi The Fed mulai mengurangi likuiditas atau tapering off pada awal 2022. Setelah itu, mulai meningkatkan suku bunga pada awal 2023.
"Paling cepat kemungkinan di akhir 2021, tetapi pasar lebih ke 2022," kata dalam diskusi daring di Jakarta, Kamis (29/7).
Destry menyebut prediksi tersebut atas mempertimbangkan tren perekonomian global yang mulai meningkat secara persisten. Di samping itu inflasi di Amerika yang sudah mencapai 5,4 persen, meski dalam jangka panjang Negeri Paman Sam akan terus menjaga inflasi tetap berada di level dua persen.
Kendati demikian, kebijakan tapering off likuiditas Fed akan didahului oleh sinyal yang jelas, serta dilaksanakan secara terukur dan transparan. (mcr10/jpnn)