ELT SSJ 100 Kuno
Tidak Terdeteksi Radar, Bikin Lama PencarianSelasa, 15 Mei 2012 – 06:15 WIB
Lebih jelas lagi juru bicara Basarnas Gagah Prakoso mengatakan kalau frekuensi di pesawat Sukhoi sudah sangat lama ditinggalkan Indonesia. Frekuensi tersebut pernah dipakai penerbangan Indonesia pada tahun 1980an. "Akhirnya, regulasi pada 2009 menegaskan semua frekuensi ELT beralih ke 406 MHz," tuturnya.
Di Indonesia, proses perpindahan frekuensi sendiri juga tidak secepat membalik tangan. Namun, dia memastikan sejak munculnya regulasi tersebut tidak ada lagi pesawat di Indonesia yang ELTnya masih di kanal 121.5. Tidak hanya pesawat, disebutkan juga untuk kapal semua sudah meninggalkan frekuensi itu.
Dia lantas menjelaskan bagaimana proses penyampaian titik kordinat melalui ELT ke radar milik Basarnas. Cukup sederhana sebenarnya, saat pesawat mengalami musibah ELT lantas terpancar. Satelit menangkap sinyal tersebut dan diteruskan ke radar. "Di Bumi, satelit mengirimkan data dalam bentuk koordinat," jelasnya.