Fadli Zon Sebut Politik Luar Negeri RI Memudar di Era Jokowi
Hal serupa juga tampak pada sikap pemerintah Indonesia terkait etnis Rohingnya di Myanmar. Menurutnya, Fadli mengatakan, harusnya Indonesia menjadi pelopor agar ASEAN menyelesaikan masalah Rohingnya.
"Sehingga, dari kedua isu ini, sikap politik luar negeri Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi, seperti tidak merepresentasikan sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia," jelasnya.
Sedangkan untuk kegagalan diplomasi ekonomi, Fadli juga menilainya pudar. Dia menepis klaim pemerintah yang mengaku aktif Indonesia di sejumlah forum internasional di KTT APEC, G20, ASEAN, bahkan menjadi tuan rumah perhelatan tahunan pertemuan World Bank dan IMF.
"Namun faktanya, perekonomian nasional semakin terpuruk. Nilai tukar rupiah semakin terdepresiasi, dan neraca perdagangan semakin defisit," ungkap Fadli.
Fadli juga menyebut kegagalan politik luar negeri saat ini juga terjadi pada pilar diplomasi maritim. Meski Jokowi menggaungkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, kata Fadli, nyatanya hingga saat ini masih banyak perbatasan laut RI dengan 10 negara tetangga yang belum selesai. "Bahkan masih jauh dari kata tuntas," tegasnya.
Di luar tiga pilar di atas, Fadli menilai memudarnya peran Indonesia di panggung global juga terlihat dari absennya Presiden Jokowi empat tahun berturut-turut dalam Sidang Majelis Umum PBB. "Saya melihat, jargon diplomasi pro-rakyat tak bisa dijadikan pembenaran atas sikap presiden yang selalu absen di Sidang Majelis Umum PBB," katanya.(boy/jpnn)