Fahri Hamzah: Presiden Jokowi Harus Bertanggung Jawab
Sebelumnya diberitakan, Jokowi memerintahkan BMKG segera melakukan pengadaan alat tersebut guna mencegah jatuhnya korban jiwa dari bencana alam tsunami yang terjadi berulang di Indonesia.
"Saya perintahkan BMKG untuk membeli alat-alat deteksi early warning system yang bisa memberikan peringatan-peringatan dini kepada kita semua, kepada masyarakat," kata Jokowi di sela-sela meninjau dampak tsunami di Pantai Carita, Pandeglang, Banten, Senin (24/12).
Mantan gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, alat haruslah tipe terbaik sehingga bisa memberi peringatan yang andal. Sebab alat pendeteksi tsunami yang dimiliki BMKG saat ini hanya bisa mendeteksi tsunami akibat gempa tektonik.
Seperti diketahui, berdasar data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) jumlah warga meninggal dunia akibat tsunami Selat Sunda hingga, Selasa (24/12) siang, telah menyebabkan 429 korban meninggal dunia. Korban hilang 154 jiwa. Korban luka-luka 1.485 orang. Warga yang mengungsi sebanyak 16.082. Rumah rusak 913 unit.
Kerugian masih dalam pendataan. Kemudian, gempa dan tsunami NTB beberapa waktu lalu telah menyebabkan 564 korban meninggal dunia. Kemudian korban luka-luka 1.886 orang, mengungsi 11.510 jiwa. Gempa juga mengakibatkan 149.715 unit rumah rusak. Kerugian mencapai Rp 17,13 triliun.
Korban terbanyak adalah pada gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulteng, September 2018 lalu. Adapun korban meninggal dunia 2.101 jiwa. Korban hilang 1.373 jiwa. Luka-luka 4.438 orang. Warga mengungsi 221.450. Rumah rusak 68.451. Kerugian mencapai Rp 18,47 triliun. (boy/jpnn)