G20 Empower Membahas Pemberdayaan Perempuan dalam Teknologi Digitalisasi
jpnn.com, JAKARTA - Group of Twenty (G20) EMPOWER Presidensi Indonesia menggelar kegiatan Plenary Meeting dan side event ketiga di Jakarta pada Selasa (26/7).
Dalam kegiatan ini, pemerintah Indonesia melalui tiga kementeriannya memaparkan berbagai program penunjang untuk mendorong kemajuan perempuan mengejar ketertinggalan, mewujudkan pembangunan yang inklusif, setara, adil dan berkelanjutan.
Sebab tak bisa dipungkiri, kaum perempuan yang paling terdampak dalam ketepurukan perekonomian pascapandemi Covid-19.
Terlebih lagi, bila tidak melek digitalisasi teknologi, maka perempuan akan semakin tertinggal baik di dunia kerja maupun dunia usaha.
Kali ini, pemerintah Indonesia melalui tiga kementeriannya, yakni Nadiem Anwar Makariem selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia, memaparkan keberpihakannya kepada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam dunia pendidikan serta teknologi digitalisasi.
Menteri Nadiem, di hadapan delegasi G20 melalui sambungan virtualnya mempresentasikan, keamanan atau perlindungan terhadap perempuan sangat penting dalam keberlangsungan kehidupan pendidikan merdeka.
"Peran perempuan sangatlah penting dalam acara yang sangat penting ini. Mewujudkan keamanan bagi kebebasan perempuan dalam menyampaikan inspirasi adalah yang utama," ungkap Menteri Nadiem.
Nadiem pun mengungkapkan, kementeriannya sudah memiliki aturan untuk melindungi perempuan dan memerangi pelecehan seksual di tempat pendidikan atau kampus-kampus di Indonesia. Lewat aturan tersebut, Kemendikbud Riset dan Teknologi, memberikan pemulihan dan perlindungan pada korban dan memberikan sanksi kepada pelaku.