Garuda Indonesia Perbesar Citilink
jpnn.com - JAKARTA - Formasi baru direksi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) langsung melancarkan aksi dengan berupaya memerkuat bisnis maskapai berbiaya hemat (low cost carrier) melalui anak usaha PT Citilink Indonesia (Citilink). Ada dua formula yang akan dilakukan maskapai plat merah yang kini dipimpin Arif Wibowo, mantan pimpinan Citilink, itu.
Direktur Keuangan, Risiko, dan Teknologi Informasi GIAA, IGN Askhara Danadiputra, menyatakan perseroan dan Citilink pada 23 Desember 2014 telah menandatangani perjanjian pinjaman sebesar USD 20 juta untuk jangka waktu empat tahun.
"Perseroan bertindak sebagai pemberi pinjaman dengan Citilink sebagai penerima pinjaman. Pinjaman tersebut akan digunakan Citilink untuk pemenuhan kebutuhan modal kerja dan investasi," ungkapnya, dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), kemarin.
Dasar pertimbangan dilakukannya kesepakatan itu, kata Askhara, adalah melihat pada kebutuhan pendanaan Citilink yang cukup besar sebagai anak perusahaan perseroan guna pengembangan armadanya dan pemenuhan kebutuhan operasional Citilink serta memertimbangkan nilai strategis Citilink bagi GIAA.
"Mengingat financial structure Citilink yang belum kokoh sebagai perusahaan yang baru beroperasi maka tidak memungkinkan Citilink untuk memeroleh pinjaman dari pihak perbankan," ujarnya.
Maka peluang yang memungkinkan untuk memenuhi pendanaan Citilink adalah diperoleh dari pinjaman dan pemegang saham dalam hal ini GIAA.
Selain itu GIAA dan Citilink juga melakukan penandatanganan perjanjian reprofiling utang pada 23 Desember 2014. Perjanjian itu sebesar USD 95,225 juta untuk jangka waktu lima tahun. GIAA bertindak sebagai pemberi pinjaman dan Citilink sebagai penerima pinjaman.
"Reprofiling utang tersebut dilakukan sebagai upaya penyelesaian pembayaran utang Citilink kepada perseroan dengan melihat pada prospek bisnis ke depan serta prioritas kelangsungan kegiatan operasional Citilink yang masih memerlukan dukungan dari perseroan," ulasnya.(gen)