Gawat!!! Banjir di Depan Mata, Puluhan Pompa Air Masih Rusak
Ahok Dianggap Tak Serius Hadapi Banjirjpnn.com - JAKARTA - Musim penghujan diperkirakan akan masuk pada puncaknya di bulan Februari ini. Dan seperti tahun-tahun sebelumnya, ini menandakan bahwa wilayah DKI Jakakarta kembali dalam ancaman bencana banjir.
Parahnya, sampai saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ternyata belum siap menghadapi musuh abadi ibu kota tersebut. Ini terlihat dari banyaknya pompa air yang masih dalam kondisi rusak. Bahkan ada yang sama sekali tidak berfungsi.
Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengakui, bahwa ada 47 pompa air di Jakarta mengalami kerusakan. Pompa-pompa tersebut akan diajukan untuk pergantian unit baru.
"Jumlah pompa mesinnya ada 451 unit dan ada di 150 lokasi rumah pompa. Paling sekitar 10 persen lah yang notabene rusak," terang Teguh, Senin (1/2).
Teguh menambahkan, pompa air di Jakarta usianya cukup tua. Salah satunya terpasang sejak tahun 1971. Dari 451 pompa sebanyak 24 unit dalam kondisi rusak namun tetap dapat digunakan. Sementara itu, 23 unit lainnya rusak dan tidak dapat beroperasi. Pompa yang termakan usia tersebut terdapat di sejumlah lokasi seperti Taman Ratu dan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan Tanjung Lesung dan Ancol, Jakarta Utara.
Pompa-pompa tersebut berfungsi untuk menyedot air dari sungai dan membuangnya baik ke laut ataupun kanal banjir. Fungsi mereka sangat krusial terutama untuk bagian utara Jakarta di mana sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan laut.
Untuk mengantisipasi itu, pihaknya menyiapkan 119 unit pompa mobile untuk menghadapi munculnya banjir. "Pompa tersebut akan ditempatkan di lima wilayah Ibu Kota," jelas dia.
Ia juga memastikan, pompa air yang kondisinya dapat diperbaiki akan dimaksimalkan, sedangkan untuk pompa air yang rusak, akan diajukan penggantian unit baru. Teguh mengaku telah berkonsultasi dengan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.