Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Gencar Memacu Laju Investasi, Jokowi Diyakini Bisa Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen

Sabtu, 18 November 2023 – 16:55 WIB
Gencar Memacu Laju Investasi, Jokowi Diyakini Bisa Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 5,1 Persen - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Arsip: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpotensi besar meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke angka 5,1 persen pada 2024 nanti. Hal itu tak terlepas dari tren pertumbuhan ekonomi tanah air yang konsisten menunjukkan catatan sangat positif.

“Target pertumbuhan ekonomi ditargetkan Jokowi menyentuh angka 5 persen (pada 2024 mendatang) itu sangat bisa dicapai,” kata pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (18/11).

Fahmy lantas membandingkan  pada saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pertumbuhan ekonomi terus meningkat hingga 5,2 persen. Oleh karena itu, kata Fahmy, menjelang masa jabatan presiden berakhir, angka 5,1 persen bukanlah pekerjaan sulit bagi Jokowi.

Dia menilai dalam hal menggenjot laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan, Presiden Jokowi telah mengambil langkah tepat dengan membuka peluang investasi secara besar-besaran. Dorongan penerimaan investasi dari luar negeri tersebut digencarkan karena Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

Besarnya potensi investasi tersebut tidak terlepas dari banyaknya sumber daya alam (SDA) serta sumber daya manusia (SDM) bertalenta yang mampu bersaing di tingkat global, selain komitmen kuat Indonesia dapat menciptakan iklim investasi kondusif dan kompetitif.

Oleh karena itu, Fahmy setuju apabila Indonesia disebut memiliki daya tarik luar biasa bagi para investor asing. Sebab, Indonesia memiliki cadangan nikel melimpah sehingga itu bisa menjadi faktor kuat penopang laju pertumbuhan ekonomi dan mencapai target yang telah ditentukan tersebut.

“Sesungguhnya ini sangat-sangat menarik, ya, terutama karena kita punya resource yang cukup besar dari nikel dan itu bisa menghasilkan produk-produk turunan seperti baterai mobil listrik,” tambah Fahmy.

Berdasar data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia menjadi negara yang terbesar di dunia dalam menyumbang produksi nikel. Adapun secara keseluruhan, Indonesia menyumbang produksi nikel 40 persen di dunia.

Pengamat menilai target Presiden Jokowi mewujudkan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen sangat bisa dicapai. 

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News