Geram, Para Santri Siap Berantas Geng Motor
jpnn.com, TASIKMALAYA - Majelis Silaturahmi Santri (MSS) Tasikmalaya siap membantu polisi memberantas geng motor. Kegeraman MSS menyusul meninggalnya salah satu santri akibat tertabrak pemotor mabuk yang disinyalir bagian dari geng motor.
Kemarin (4/9), MSS Tasikmalaya mendatangi Polres Tasikmalaya Kota. Dipimpin Asep Rizal Asyar’i, MSS mendesak polisi menangangi berandalan bermotor. Karena para begundal jalanan itu rentan dengan peredaran minuman keras.
Asep Rizal mendesak polisi meningkatkan kadar penanganan geng motor. Karena, saat ini geng motor sudah kembali membuat masyarakat resah dengan aksi ugal-ugalannya. “Aksi mereka sendiri rata-rata diawali dengan pesta miras,” ungkap tokoh muda NU ini.
Korban dari aksi ugal-ugalan berandalan motor, kata Asep Rizal, yaitu Rajis Nurjamil, santri Ponpes Al-Hamidiyah Mangkubumi Kota Tasikmalaya.
Pemuda asal Bandung –yang menuntut ilmu agama di Kota Santri ini— tertabrak pemotor di Jalan AH Nasution Jumat Subuh (1/9) atau di masa malam takbiran Iduladha 2017. Akibatnya, Rajis dan penabrak meninggal dunia.
“Korban (Rajis) usai dari makam sesepuh pesantren mau pulang untuk perisapan Salat Ied,” ujarnya.
Maka dari itu, kata Asep Rizal, MSS dengan pasukan santrinya siap untuk pasang badan membantu pihak kepolisian memberantas geng motor, peredaran miras dan narkoba.
“Kami khawatir masyarakat dari luar jadi hilang kepercayaan untuk mempesantrenkan anak-anaknya di Tasik hanya karena banyak berandalan motor dan pengaruh miras,” katanya.