Golkar Harus Percaya Diri Tanpa Melibatkan Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten, Leo Agustino mengatakan Partai Golkar sebagai partai besar harus percaya diri dalam mengatasi persoalan internal setelah ketua umumnya Setya Novanto menjadi tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Partai berlambang pohon beringin itu mestinya bisa mengatasi masalah internal tanpa menyeret-nyeret Presiden Joko Widodo ataupun Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menurutnya, Golkar merupakan partai yang unik dan dinamis. Karena keunikannya, maka partai yang kerap menjadi jawara di era Orde Baru itu bisa bertahan hingga saat ini.
"Kalau kedinamisannya jangan ditanya, sebab partai ini selalu menjadi ajang rebutan tokoh politik nasional,” kata Leo, Selasa (5/12).
Menurut Leo, Presiden Jokowi yang bukan kader Golkar justru harus berhati-hati mencermati berbagai upaya untuk menariknya ke masalah internal partai berlambang beringin itu. Sebab, siapa pun ketua umum Partai Golkar pasti punya ambisi pribadi.
“Saya tidak terlalu bersepakat apabila ketum partai tidak punya agenda pribadi," tegasnya.
Dia memandang secara tersurat sangat mungkin mereka akan menyatakan arah kebijakan yang mereka ambil berasal dari aspirasi akar rumput. "Tapi, implementasinya selalu saja akan ada agenda balik layar yang tidak pernah kita ketahui,” katanya.
Menurut Leo, ada hal yang menarik dari sikap yang diperlihatkan Presiden Jokowi soal Golkar. Meski Jokowi sudah berkali-kali tak mau melakukan intervensi ke partai politik, tapi ada saja upaya untuk menyeretnya ke dalam persoalan Golkar.