Gubernur Khofifah Targetkan 100 Persen SMA, SMK, dan SLB di Jatim Terapkan IKM
Secara khusus, dia mendorong agar para guru di Jatim mencetak generasi sesuai dengan skill atau keterampilan yang dibutuhkan di masa kini hingga masa depan.
Gubernur Khofifah menyebutkan berdasarkan data Mc Kinsey & Company, dalam sepuluh tahun terakhir, 80 persen pekerjaan membutuhkan kompetensi science (sains), technology (teknologi), engineering (teknik) and mathematics atau STEM.
Pada tahun 2018, 30 posisi pekerjaan strategis membutuhkan kompetensi STEM. Untuk itu STEM menjadi hal penting bagi penunjang IKM.
Selain kompetensi STEM, Khofifah menekankan pentingnya guru-guru di Jatim untuk mengembangkan karakter inisiatif, kolaborasi dan inovasi (IKI) dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
Pasalnya menurut Khofifah, guru adalah para game changer dan juga pencetak game changer di masa depan.
“Daya inisiatif, kolaborasi dan inovasi kita di tengah zaman seperti saat ini dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Jadi IKI jawabane (jawabannya),” kata orang nomor satu di Jatim.
Di sisi lain, Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek Iwan Syahril mengapresiasi Jawa Timur yang mengalokasikan 35 persen APBD-nya untuk bidang pendidikan.
Karena itu menurutnya, tidak heran jika ekosistem pendidikannya telah terbangun dengan baik.
"Kami sangat terkesan dengan Jawa Timur, apa yang disampaikan Ibu Gubernur, Pak Kadis, bagaimana Jawa Timur kualitas pendidikannya trennya sangat baik, kinerjanya sangat baik tentunya bisa menjadi teladan bagi provinsi lain," kata Dirjen Iwan Syahril.