Gugatan Dikabulkan, Langsung Bersujud di Depan Hakim
Senin, 30 November 2009 – 02:34 WIB
Tak urung, begitu mendengar putusan tersebut, Kristiono merasa melihat setitik cahaya lagi. Para korban Unas bersama Tekun dan Education Forum menggelar syukuran untuk merayakan hasil putusan tersebut pada Rabu (25/11) lalu di kantor LBH. "Ini bukan sekadar kemenangan bagi kami, tapi kemenangan semua warga negara," tutur bapak dua anak itu.
Namun, rupa-rupanya jalan terjal dan berliku yang harus ditempuh Kristiono dkk belum berujung. Sebab, sekali lagi pemerintah bakal menempuh upaya akhir dengan mengajukan peninjauan kembali (PK). Rasa kecewa tidak terelakkan. "Mengapa pemerintah masih ngotot menyelenggarakan Unas? Padahal, mereka belum memenuhi peningkatan kualitas guru. Kami tidak meminta Unas dihapus, karena evaluasi terhadap siswa perlu dilakukan. Hanya tidak dijadikan sebagai syarat kelulusan. Kasihan anak-anak," terangnya.
Karena itu, Kristiono dkk bertekad mengggalang kekuatan kembali untuk membawa persoalan ini ke Komisi X DPR RI. Menurut dia, perjuangan itu harus ada ending-nya. Sebab, diakuinya, dua tahun ini sudah tak banyak lagi wali murid yang intens memperjuangkan perkara tersebut. Kristiono maklum. Sebab, rasa jenuh dan lelah amat terasa.