Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Buka Suara soal Polemik Disertasi Bahlil
"Kondisi ini memunculkan kesan yang salah bahwa Menteri Bahlil menjiplak karya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini terjadi karena disertasi Menteri Bahlil pernah diunggah ke repository Turnitin dan dianggap sebagai dokumen terdaftar," kata Maila Dinia.
"Ketika lima orang dari berbagai perguruan tinggi melakukan pengecekan ulang, mereka memperoleh hasil similarity antara 95 persen hingga 100 persen. Hasil uji ini kemudian tersebar di media sosial dan semakin memperkuat kesalahpahaman tersebut," tambahnya.
Terkait polemik lainnya, yakni terkait jangka waktu kuliah dan riset singkat Bahlil Lahadalia, sekira satu tahun dan 7 bulan. Co-promotor distertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, Teguh Dartanto juga buka suara.
Teguh menjelaskan, Bahlil sempat bertanya pada dirinya tentang program S3 Universitas Indonesia (UI). Saat itu dia menyarankan kepada Bahlil mengambil S3 jalur riset di SKSG UI.
Hal itu menjadi opsi yang lebih memungkinkan dan tidak mengambil S3 di FEB UI karena di semester pertama ada kuliah terstruktur di hari kerja.
"Bahlil memenuhi syarat untuk mendaftar S3 di SKSG UI karena telah lulus Magister Ilmu Ekonomi dari UNCEN pada 2009. Saya melihat ijazah yang ter-scan di sistem SKSG UI. Informasi di PDDIKTI mengenai BL yang dianggap mengundurkan diri kurang akurat. Bahlil telah menempuh 4 semester, sesuai dengan Peraturan Rektor No. 26/2022, sehingga layak untuk maju ke tahap promosi," terang Teguh.
Teguh juga menyoroti isu jurnal predator yang menyerang Bahlil. Ia mengatakan Bahlil memenuhi syarat tiga publikasi: satu jurnal internasional bereputasi, satu jurnal SINTA 2, dan satu prosiding yang dapat diganti menjadi jurnal SINTA 2.
"Pemberitaan terkait jurnal predator pada bulan Juli 2024 sudah diselesaikan oleh SKSG sejak Maret-April 2024. Bahlil harus menulis ulang di jurnal lain untuk syarat kelulusan. Tidak benar bahwa Bahlil lulus dengan jurnal predator," tuturnya.