Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Haji Metaverse

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Sabtu, 12 Februari 2022 – 15:54 WIB
Haji Metaverse - JPNN.COM
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Sepuluh tahun yang lalu kita dengan bangga dan penuh gaya menenteng Blackberry dan melakukan chatting melalui Blackberry Messanger (BBM) dengan sahabat-sahabat kita. Harga Blackberry ketika itu mencapai belasan juta dan hanya dimiliki oleh kalangan terbatas.

Dua tahun kemudian ditemukan sistem Android yang memungkinkan untuk mengunduh aplikasi BBM melalui gajet murah buatan China yang harganya ratusan ribu. Semua orang bisa mengakses BBM melalui gadget murah. Blackberry tidak bisa bertahan menghadapi gempuran Android.

Sekarang, sepuluh tahun kemudian, kita melihat Blackberry seperti barang produk seratus tahun yang lalu yang layak ditaruh di museum.

Perubahan dahsyat di dunia digital membuyarkan banyak tatanan sosial dan keagamaan. Pertanyaan santri beling mengenai nonton film porno memakai kacamata hitam itu juga menjadi pertanyaan yang diajukan oleh wartawan senior dan pengamat sosial Amerika Serikat, Thomas L. Friedman.

Dalam salah satu bab di buku ‘’Thank You For Being Late; An Optimist Guide to Thriving in the Age of Accelerations’’ (2018) Friedman mengajukan pertanyaan, ‘’Apakah Tuhan ada di dunia digital?’’. Pertanyaan ini bersifat hipotetikal.

Namun, bagi Friedman pertanyaan ini sangat serius. Ketika akselerasi teknologi melesat sangat cepat dan berkembang secara eksponensial, deret ukur, maka manusia akan mempertanyakan eksistensi Tuhan.

Di dunia digital yang serba ada dan serba bisa, apakah Tuhan masih ada. Itulah sisi negatif dari perkembangan teknologi yang harus diantisipasi oleh para pemuka agama dan rohaniwan.

Friedman seorang Yahudi yang saleh. Ia merasa terganggu oleh berbagai macam efek negatif dari dunia digital. Dari penelusuran mesin pencari di dunia digital, tiga kata yang paling sering dicari adalah ‘’sex’’ dan ‘’MP3’’. ‘’God’’ atau Tuhan, tidak masuk dalam kata yang paling dicari.

Ketika teknologi digital bisa menciptakan Ka’bah Metaverse, akankah di masa depan akan muncul Haji Metaverse?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close