Hakim Tipikor Usut Peran Bendahara PAN
Kamis, 20 Oktober 2011 – 04:14 WIB
Arifin mengakui, atmosfir persaingan saat delapan perusahaan peserta lelang menawarkan diri untuk menggarap proyek wisma atlet Sea Games di Palembang biasa saja. Padahal, untuk mega proyek biasanya para kontraktor akan habis-habis memperjuangkan diri supaya menjadi pemenang. "Tidak kelihatan ada persaingan," katanya.
Semakin aneh karena saat prakualifikasi panitia tidak mengindahkan tiga perusahaan lain. Mereka langsung menyebut PT DGI sudah dianggap layak untuk menggarap wisma atlet dengan alasan telah mengajukan penawaran terendah. Bahkan, dia tidak yakin jika wakil BUMN yang datang adalah pegawai sesungguhnya.
Kecurigaan itu muncul karena wakil BUMN yang datang selalu berbeda. Tidak hanya itu, dia juga mengaku sempat beberapa kali dihubungi Manager Marketing PT DGI El Idris sebelum pengumuman pemenangan DGI. Apa isi pembicaraan? Ternyata Idris meminta agar dibantu di proyek Wisma Atlet.