Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hidup di Bui

Jumat, 10 September 2021 – 13:45 WIB
Hidup di Bui - JPNN.COM
Suasana di Lapas Tangerang, Rabu (8/9) sore. Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

Ada kepahitan, kegetiran, kesedihan. Namun, semua dibungkus dengan humor yang renyah khas Wendo. Menertawakan diri sendiri, menertawakan semua absusrditas yang dialaminya sehari-hari, semuanya menjadi kekuatan yang membuat Wendo bisa bertahan selama lima tahun dan tetap waras akalnya ketika bebas.

Wendo menjalani sekolah di penjara yang pengap dan sesak dengan semua keterbatasan. Namun, dia tidak mau kehilangan rasa humornya. Humor itulah yang menjadi senjatanya untuk bertahan hidup. Humor menjadi seni tersendiri, the art of survival, untuk bertahan hidup di penjara.

Kisah-kisah yang diceritakan Wendo dalam kehidupan di penjara penuh dengan anekdot, tetapi juga sarat dengan perenungan yang mendalam.

Pada saat diadili di pengadilan, Wendo menggambarkan perasaannya dengan jenaka, ‘’Menjadi terdakwa di pengadilan tak ubahnya seperti menjadi pengantin, diam disangka angkuh, banyak senyum dituduh tidak serius, bersikap serius disangka tegang. Bersikap santai disangka meremehkan. Persamaan lain, di situlah nasib kita ditentukan, buntung atau beruntung’’.

Bagi Wendo, orang yang hidup di penjara mempunyai kelebihan dibanding orang yang bebas di luar. ‘

’Kelebihan orang-orang di dalam penjara dibandingkan mereka yang bebas di luar adalah bahwa yang di dalam lebih mudah membayangkan apa yang terjadi di luar, sedangkan yang di luar tidak punya banyak bahan untuk membayangkan hidup di dalam’’.

Mengenai menu makanan yang ‘’seadanya’’, Wendo menulis, ‘’Bumbu terlezat dalam setiap masakan adalah nafsu makan dan rasa lapar’’. Apa pun makanan yang disajikan akan dilahap karena kelaparan.

Soal hubungan seks di dalam penjara, Wendo menggambarkannya dengan jenaka. ‘’Bagi waria hidup di penjara menjadi dilema, omzet banyak tetapi penghasilan tidak ada. Meskipun sangat dibutuhkan di dalam, tetapi waria tetap lebih baik hidup di luar’’.

Kalau peristiwa kebakaran seperti Lapas Tangerang ini terjadi di negara lain, sudah pasti menterinya mundur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close