Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Hikayat Cengkeh

Jumat, 30 Oktober 2015 – 15:30 WIB
Hikayat Cengkeh - JPNN.COM
Haji Agus Salim bersama orang Eropa. Foto: Repro Wenri Wanhar/JPNN.com.

Kemampuan menyimpan makanan lebih dari yang kami makan sekaligus berarti kemampuan menjual dan membelinya dalam jumlah besar--dan kota-kota dagang pun mekar. Perekoniomian yang dihasilkannya mengarahkan kami ke zaman pencerahan dan kemudian revolusi industri. Tak lama setelah kami menghirup aroma yang sangat kuat dari Timur itu dan mengubah kimiawi makanan kami, maka kami pun mampu melakukan lompatan besar dalam bidang budaya dan seni…

Pada waktu itu, karena faktor kelangkaan dan tingkat kesulitan yang tinggi untuk memperolehnya, rempah merupakan komoditas yang sangat berharga. 

Keuntungan berdagang rempah-rempah, "bisa mencapai 1.000 persen dan kadang-kadang lebih dari itu," kata Singgih Tri Sulistiyono, sejarawan dari Universitas Diponegoro Semarang. 

Karena harganya yang mahal, rempah menimbulkan aura kemewahan dan keuntungan yang berlimpah. Inilah yang menginspirasi para petualang Eropa untuk berlayar ke Timur

"Tergerak oleh sahwat menguasai rempah-rempah yang menggiurkan itu, bangsa-bangsa Eropa--terutama Portugis, Spanyol, Inggris, dan Belanda--pun menggelar ekspedisi-ekspedisi besar untuk menemukan cengkeh dan pala langsung di tanah asalnya," papar Roem.

Dalam Jalur Rempah: Pelayaran dan Perniagaan Di Nusantara Hingga Kedatangan Bangsa Barat, Singgih Tri Sulistiyono mengisahkan, seiring penemuan teknologi perkapalan dan persenjataan, orang-orang Eropa mencoba mencari sendiri sumber rempah di dunia Timur yang pada waktu itu masih sangat misterius. 

Ketika armada-armada Eropa mendapati harta karun rempah-rempah di Kepulauan Maluku pada abad 16, perang pun tak terhindarkan. Mereka silih berganti saling mengalahkan, tetapi pemenang terakhir adalah Belanda.

Pertengahan abad 20, rempah yang pernah membuat saudagar Arab, Cina, Eropa tergila-gila itu tergantikan perannya oleh penemuan mesin pendingin, kulkas. Revolusi industri yang dimulai Inggris pertengahan abad 18 membuat pasaran cengkeh di Eropa merosot tajam.

PESONA cengkeh yang harganya pernah lebih mahal dari emas, karam setelah orang Barat menemukan mesin pendingin; kulkas. Lalu…dimulailah sejarah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News