Hingga Agustus 2019, Pendapatan Surveyor Indonesia Capai Rp842 Miliar
jpnn.com, SURABAYA - Pendapatan PT Surveyor Indonesia hingga Agustus 2019 mencapai sebesar Rp842 miliar dengan laba sebelum pajak Rp130 miliar.
Direktur Utama Surveyor Indonesia Dian M.Noer menjelaskan pendapatan tersebut terutama merupakan kontribusi dari sektor Migas dan Mineral Batubara.
Dian menjelaskan dalam menghadapi persaingan usaha, Surveyor Indonesia telah melakukan inovasi-inovasi terutama dalam menyajikan pelayanan dan solusi total bagi para pengguna jasa.
“Kami telah menyelesaikan perbaikan proses bisnis internal dengan otomasi sistem melalui pemanfaatan teknologi informasi,” tutur Dian.
Adapun beberapa proyek strategis yang telah dikerjakan antara lain dalam sektor Migas, Surveyor Indonesia mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan infrastruktur Migas dan Sistem pembangkit, menjadi Independent Assurance dalam transaksi Government to Bussiness (G to B) dan Bussiness to Business (B to B) serta fasilitas produksi energy primer.
Dalam sektor penguatan institusi dan Kelembagaan, Surveyor Indonesia melakukan pemastian transaksi perdagangan ekspor/impor barang sesuai dengan regulasi pemerintah.
Surveyor Indonesia juga memastikan implementasi kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup dan K3 dan menjadi konsultan dalam menunjang program kegiatan pemerintah.
Dalam bidang sektor Mineral batubara, Surveyor Indonesia melakukan diversifikasi jasa Quantity dan Quality Mineral dan Batubara dalam rangka Pengawasan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), mengembangan jasa survey explorasi tambang mineral dan batubara dan jasa survey Geoteknik dan Geofisik (G&G) dalam rangka Pengawasan produksi tambang.