Hingga Rp10.220 per USD, Importir dan Bank Masih Aman
Hasil Stress Test BIKamis, 18 Juli 2013 – 08:29 WIB
"Jadi, 180 poin lebih lemah dibanding penutupan hari ini (kemarin, Red) yang di posisi 10.040 per USD," ucapnya.
Lantas, apa hasilnya? Data BI menunjukkan, jika Rupiah melemah hingga 10.220 per USD, laba perusahaan sektor manufaktur dengan komponen impor tertinggi (24 persen) bakal menyusut 2,88 persen. Penyusutan laba tersebut menurunkan debt service coverage ratio (DSCR) atau kemampuan membayar kredit sebesar 0,19 persen.
Difi mengatakan, hal tersebut lalu berdampak pada kredit macet perbankan yang akan naik dari 1,94 persen menjadi 1,95 persen. Sedangkan rasio kecukupan modal (CAR) akan turun tipis dari 17,32 persen menjadi 17,31 persen. "Jadi, efek pelemahan Rupiah ini tidak signifikan dan perbankan kita masih memiliki modal yang kuat," jelasnya.