HMI-GMNI Hadir untuk Menyiapkan Kader Generasi Brilian Bangsa
Oleh: Muliansyah Abdurrahman Ways, Dosen FISIP dan Direktur Eksekutif Pasifik ResourcesDari materi ideologi, kemasyarakatan, kemanusiaan, kepemimpinan, geopolitik dan ekonomi hingga materi ketuhanan menjadi bagian tak terpisahkan untuk mempersiapkan pemimpin masa depan umat, bangsa dan negara. Pemimpin tak lahir karena kebetulan, ia dibentuk, dilatih dan dibina agar tangguh menghadapi tantangan masa depan. Pemimpin instan tanpa melalui tempahan panjang akan mudah menyerah, lemah dan takut menghadapi resiko. Karenanya, pemimpin harus disiapkan dan diciptakan dengan menempuh penjenjangan dan pelatihan panjang.
GMNI dan HMI memiliki pedoman perkaderan masing-masing yang diracik dari pikiran mendalam sesuai dengan tujuan organisasi dan dipengaruhi latar belakang lahirnya organisasi. HMI dilahirkan sangat dipengaruhi oleh kondisi keummatan (Islam), kondisi kebangsaan, kondisi ke-Indonesiaan dan kondisi kemahasiswaan pada tahun 1947, demikian pula dengan kelahiran GMNI yang tak bisa dilepaskan dari kondisi kerakyatan, kebangsaan dan ke-Indonesiaan dengan semangat Marhaenis yang sangat membara.
Membela kelompok kecil dan masyarakat terpinggirkan agar sederajat dengan manusia lainnya.
Boleh dikatakan, GMNI dan HMI merupakan kontributor utama pemimpin nasional Indonesia, sekarang dan masa akan datang. Kiprah kader dan alumninya tersebar dipelbagai tempat, baik di bidang kekuasaan eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Sejarah Indonesia telah dikawal dan dilayani oleh kader-kader terbaik HMI dan GMNI, bersatu padu untuk wujudkan Indonesia yang adil, makmur dan sejahtera sesuai cita-cita Proklamasi dan UUD 1945.
Perjuangan merebut kemerdekaan, mempertahankan dan mengisi kemerdekaan Negara ini telah mengiringi dan menyatu dengan cita-cita HMI dan GMNI sebagai organisasi kader. Kader umat, kader bangsa dan kader negara untuk Indonesia satu, maju dan bermartabat.
Meminjam Pemikiran Radjab dan Hariyadi terkait HMI dan GMNI menjadi pijakan kita melihat masa depan bangsa Indonesia, bukan kita jadikan benturan atau versus sebagaimana kita membaca Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo akhir – akhir ini dalam aspek politik yang pragmatis, tetapi perlu kita melihat dua kader terbaik bangsa dan lahir kedua organisasi tersebut yang idealis.
Patut kita berbangga atas hadirnya dua tokoh yang tidak terlepas dari proses perkaderan yang Panjang, Ganjar yang dominan di awali Ibu Megawati Soekarno Putri yang notabene alumni marhaen GMNI dan Anies Baswedan juga di di ajarkan Jusuf Kalla yang kala itu alumni aktivis HMI.
Tak hanya Ganjar dan Anies, Kita lihat juga tokoh – tokoh GMNI yang di pusaran politik termasuk Mahfud MD Menkopolhukam yang HMI, Sukarwo Mantan Gubernur Jatim yang GMNI, Akbar Tandjung Mantan Ketua DPR RI yang HMI, Puan Mahrani Ketua DPR RI yang GMNI, Bambang Soesatyo Ketua MPR RI yang HMI dan Mantan Ketua MPR RI Taufik Keimas yang GMNI serta masih banyak lagi tokoh HMI maupun GMNI yang berkonstribusi terhadap bangsa ini.