Honorer K2: Baru jadi Menteri kok Sombong Amat
Jumat, 04 Mei 2018 – 14:11 WIB
"Saya benci program GGD. Apa tidak ada putra daerah yang berani berkorban seperti itu?;" serunya.
Bagi Nia, honorer bukan pilihan hidup. Namun, dia bangga dan terharu menjadi guru honorer, meskipun dengan segala keterbatasan. Siapa tahu ke depan anak didiknya jadi MenPAN-RB.
"Saya lebih berharap lagi anak saya yang jadi MenPAN-RB. Setiap demo anak saya ikut kecuali yang kemarin (1-2 Mei)," ucapnya. (esy/jpnn)