Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Indonesia Adalah Jembatan Perdamaian di Antara Amerika dan China

Sabtu, 18 Desember 2021 – 01:50 WIB
Indonesia Adalah Jembatan Perdamaian di Antara Amerika dan China - JPNN.COM
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Scottish Event Campus (SEC), Glasgow, Skotlandia, pada Senin (01/11/2021) waktu setempat. Foto: ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev/pri

Indonesia berharap AS dapat menjadi mitra kerja sama konkret dalam implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.

Ide pelibatan Australia melalui kepemilikannya atas 8 kapal selam bertenaga Nuklir ini sangat mengagetkan Indonesia dan dunia. Karena berpotensi menimbulkan pacu senjata baru secara luar biasa.

Kebijakan Australia ini juga secara strategis menggentarkan China, karena kapal selam ini berpotensi menyerang dari berbagai sudut dunia yang tidak terbayangkan, berikut potensi daya ledak dan daya hancur yang ditimbulkannya.

Patut diduga, China akan berbuat serupa, sehingga menjadikan kawasan Indo Pasifik sebagai wilayah perang masa depan.

Wajarlah jika AS dan China melakukan pendekatan pada Indonesia, guna memberikan dukungannya, sekecil apa pun, ujar Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah.

Ia mengatakan pemerintah Indonesia dapat menerapkan beberapa strategi dalam menghadapi kompetisi antara AS dan China. Pertama, mempercepat pengadaan alutsista dari luar AS dan China, seperti dari Rusia, Jerman, dan Perancis, guna melampaui tingkatan Minimum Essential Forces (MEF), sehingga memungkinkan TNI menjalankan seluruh tugas pokoknya secara berdaya guna dan berhasil guna.

Kedua, lanjut Rezasyah, mempercepat penguasaan atas Flight Information Region (FIR) yang selama ini dikendalikan oleh Singapura, sehingga sangat menghambat pergerakan dirgantara RI secara sipil dan militer.

Ia mengatakan percepatan penguasaan FIR ini dapat diawali dengan sebuah tender internasional, di mana RI sendiri yang menentukan dalam aspek-aspek seperti peralatan teknis yang digunakan, Iptek yang harus dikuasai, dan SDM yang siap dilatih secara berkelanjutan.

Adanya rivalitas antara AS dan China, Indonesia harus berdiri di tengah sebagai Bridge Builder, yakni jembatan perdamaian, agar konflik terbuka tidak terjadi.

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close