Ingat Anas, Shangrila dan Lijiang
Oleh Dahlan IskanSenin, 17 Desember 2018 – 06:06 WIB
“Tidak harus lewat Lijiang lagi,” tambahnya.
Saya merasa beruntung. Bisa sekaligus ke Lijiang dan Shangrila. Dalam satu harmal. Soal tiket hangus toh sudah biasa.
Saya pun minta dicarikan hotel di Lijiang. “Yang sekelas bintang empat,” kata saya. Khawatir. Dikira gak punya uang. Hanya harena bawaan saya tas kresek.
Dapat. Saya diminta menunggu jemputan.
Yang menjemput ternyata keren sekali. Anak muda. Seperti bintang film kungfu. Dengan mobil CRV putih. Masih baru.
Saya sempat ge-er. Jangan-jangan ini bos hotelnya sendiri.
Saya duduk di depan. Menghormatinya. Sambil agar bisa ngobrol.
“Apa nama hotelnya,” tanya saya.