Ingat, Jihad Tak Harus Angkat Senjata
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius melakukan peletakan batu pertama pembangunan TPA Plus dan renovasi Masjid Baitul Muttaqin di Desa Tenggulung, Solokuro, Lamongan pekan lalu.
BNPT menggandeng Yayasan Lingkar Perdamaian yang dipimpin mantan teroris Ali Fauzi Manzi.
Sebelumnya, BNPT telah meresmikan Masjid Al Hidayah di pesantren pimpinan mantan teroris lainnya, Khairul Ghazali di Deliserdang. Rencananya, upaya serupa juga akan dilakukan di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Langkah-langkah pencegahan dengan merangkul dan memanusiakan mantan teroris ini adalah bagian penanggulangan terorisme dari hulu sampai hilir yang diusung BNPT.
Langkah ini dinilai sesuai dengan spirit Revisi Undang-Undang (RUU) Terorisme yang kini tengah digodok Panitia Khusus (Pansus) RUU Terorisme.
"Mungkin ini karena hati beliau (Kepala BNPT) yang tulus sehingga bisa melihat akar persoalan sebenarnya dengan apa yang disebut terorisme. Ini adalah langkah asli Indonesia. Ke depan kami ingin masalah terorisme dengan penanganan ala Indonesia tidak dengan ala lainnya sehingga proses reintegrasi saudara-saudara kita bisa berjalan sesuai kaidah kehidupan bangsa Indonesia," kata Ketua Pansus RUU Terorisme Muhammad Syafii di Jakarta, Selasa (4/4).
Syafii juga hadir dalam peletakan batu pertama itu. Menurutnya, langkah BNPT sesuai dengan tiga landasan spirit dari Pansus RUU Terorisme dalam menyusun UU Terorisme.
Yaitu spirit pencegahan, penegakan hukum, dan penghormatan hak asasi manusia (HAM).