Ini Freeport, Bung...
Sembari minum teh, dua sekondan lama itu, larut dalam perundingan soal prinsip hidup masing-masing.
Aidit mengedepankan soal kemandirian ekonomi nasional. Tahija berpikiran lain.
"Orang-orang yang percaya pada usaha swasta seperti saya punya rasa tanggung jawab yang besar," sahut Tahija.
Mereka beradu argumen. Berselisih paham. Pun demikian, tetap saling sanjung.
"Ia (Aidit--red) memuji pengetahuan saya mengenai retorika kapitalis," kenangnya.
Tahija melanjutkan. "Aidit dan saya tahu bahwa kami mempunyai ideologi yang berbeda, dan salah satu di antara ideologi kami akan menguasai negeri ini."
Sebelum berpisah, dua kawan lama pun "bertaruh". Salah satu di antara keyakinan mereka akan lenyap sebelum perdebatan itu berakhir.
G30S