Ini Hasil Kerja KLHK Wujudkan Nawacita
Keberpihakan pada rakyat ditunjukkan pemerintah melalui konsep perhutanan sosial. Sekitar 12.7 juta hektar kawasan hutan, diberikan akses pemanfaatan bagi masyarakat lokal dan small holders.
Juga ada skema lain melalui reforma agraria dan akses penggunaan kawasan. Untuk mengatasi deforestasi, dilakukan dengan mengendalikan perijinan dan pengaturan alokasi kawasan hutan dan penertiban perijinan.
Selain itu telah dilakukan moratorium hutan primer dan gambut, konsesi masyarakat adat, kontrol sawit dalam kawasan hutan, kembangkan roadmap HTI, kembangkan HTR dan diantaranya yang dapat pula dalam kolaborasi dengan HTI.
KLHK juga memprioritaskan pengembangan taman nasional, kawasan wisata alam dan taman wisata alam untuk pusat-pusat pertumbuhan wilayah. Upaya ini dilakukan secara kolaboratif dengan Pemda, BUMN/BUMD untuk menopang tujuan atau destinasi wisata, dengan tetap memperhatikan dan menjaga kelestarian alam, seperti di Bromo Tengger Semeru, Bunaken, Wakatobi, Banyuwangi, Bali Barat, Danau Toba dan sebagainya.
Dalam upaya-upaya menjaga dan mengembangkan populasi wildlife dan biodiversity, KLHK memberikan perhatian serius. Tidak kurang kini tercatat dari 47.910 spesies keaneka-ragaman hayati Indonesia, diantaranya 31.401 tanaman, 3538 burung- dan 1245 mamalia dan sebagainya.
Sementara dalam rangka konservasi energi dan air, Setidaknya tercatat 48 sumber geothermal di Hutan Konservasi, 56 spot di Hutan Lindung dan 50 spot di Hutan Produksi sedang pada APL tercatat sebanyak 145 spot sehingga jumlahnya ada 199 spot serta 28.617 Mega Watt.
Sedangkan untuk air dalam inventarisasi tercatat spot air dalam kawasan konservasi pada sebanyak 334 lokasi di Jawa, 120 di luar Jawa, dan 393 lokasi dengan debit sekitar 3 m3 per detik dan ada juga yang mencapai 21 hingga 54 m3 per detik.
''Karena dari 23 Prioritas Nasional, sebanyak 14 prioritas nasional menjadi bagian tugas KLHK. Dari gambaran itu semua, maka betapa luas cakupan yang perlu kita tangani dan kelola, dan ini semua menjadi kerja kita semua, tidak hanya pemerintah,'' kata Menteri Siti.