Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Inilah Jenis Racun Perenggut Nyawa Pembantai Muslim Bosnia

Minggu, 03 Desember 2017 – 10:01 WIB
Inilah Jenis Racun Perenggut Nyawa Pembantai Muslim Bosnia - JPNN.COM
Slobodan Praljak (72) saat minum racun di Mahkamah Internasional di Den Haag, Rabu (29/11). Foto: REUTERS

Sebagai tahanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Praljak dikurung di fasilitas rahasia berkeamanan tinggi. “Apakah racun itu sudah ada di penjara, atau di dalam ruang sidang?” ujar pengacara internasional Celine Berdet.

Praljak lahir pada 2 Januari 1945 di Kota Capljina, Boznia-Herzegovina. Dia merupakan insinyur listrik di Zagreb yang pernah bekerja sebagai produser sinema, teater dan televisi.

Selain itu, Praljak juga menjadi dosen. Dia mengajar filsafat dan psikologi

Pada awal musim panas 1991, dia bergabung dengan Angkatan Bersenjata Kroasia. Selanjutnya pada 3 April 1992, Praljak langsung menyandang pangkat mayor jenderal.

Kemudian pada 14 Maret 1992, Praljak menjadi wakil menteri pertahanan di Republik Kroasia. Mulai 10 September 1992, dia dipercaya menjadi anggota Dewan Pertahanan Nasional Republik Kroasia hingga 15 Juni 1993.

Merujuk surat dakwaan, Praljak selama periode sebelum 18 November 1991 hingga April 1994 tergabung dalam usaha bersama dalam pemurnian etnis untuk membentuk Kroasia Raya. Untuk mencapai tujuan itu, Praljak memelopori kebencian massal berdasar etnis dan agama dengan dibarengi teror serta intimidasi.

Di era itu pula Praljak dan pasukannya menggelar penangkapan massal terhadap warga muslim Bosnia. Banyak di antara warga muslim Bosnia yang terbunuh sehingga Praljak.

Pada 1993, PBB membentuk Pengadilan Pidana Internasional untuk Bekas Yugoslavia atau ICTY. Praljak secara sukarela menyerahkan diri ke ICTY pada 5 April 2004.

Otoritas di Belanda telah meneliti racun yang ditenggak mantan komandan militer Kroasia Slobodan Praljak saat menjalani persidangan banding di ICTY di Den Haag.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News